JUTAAN ORANG AKAN MENGANGGUR AKIBAT REVOLUSI INDUSTRI 4.0
.
Revolusi Industri 4.o adalah merupakan transformasi dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional . artinya tenaga manusia akan di gantikan oleh mesin dalam produksinya.
"Hasil riset McKinsey & Company menyatakan hingga kurun waktu 10 tahun ke depan, hingga tahun 2030 Indonesia akan kehilangan 23 juta pekerjaan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio L melalui telekonferensi, Rabu (29/4/2020).
Hal itu terjadi karena adanya revolusi industri 4.0. Revolusi ini diyakini akan ada kecepatan pergeseran posisi pekerjaan, hingga menghilangkan profesi pekerjaan tersebut di masa depan.
"Revolusi ini dianggap akan mengubah dunia pekerjaan dan menggeser posisi tenaga kerja. Dikhawatirkan revolusi industri ketenagakerjaan akan mengurangi bahkan menghilangkan berbagai jenis pekerjaan," ucapnya.
Namun ada beberapa bidang pekerjaan yang tidak akan berpengaruh terhadap industri ini yaitu :
1. Bidang Industri Kreatif ( kerajinan & Jasa ).
2. Bidang IT ( bidang Teknologi Komputer).
3. Bidang Profesional.
4. Bidang Manager.
5. Bidang Pelayanan Kesehatan
6. Bifang Pendidikan.
7. Bidang Konstruksi.
Dengan adanya Revolusi Industri, SMK NU 1 BUSTANUL ULUM Tanggungprigel Glagah SIAP menghantarkan anak didiknya memberikan SKILL yang akan tetap di butuhkan pada Era Revolusi Industri 4.0 dengan pilihan Jurusan :
1. TKRO. ( Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ).
1. TKRO. ( Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ).
Menyiapkan peserta didik memiliki Skill Industri kreatif dengan keahlian Jasa memperbaiki kendaraan bermotor, atau menjadi Operator mesin bermotor.
2. TPM ( Teknik Pemesinan ).
Menyiapkan peserta Didik memiliki Skill Pengelasan (bidang Konstruksi), dan operator Mesin Industri (bidang Industri kreatif).
3. TKJ ( Teknik Komputer & Jaringan ).
Menyiapkan peserta Didik memiliki Skill penguasaan Information technology (bidang teknologi komputer dan Industri kreatif)